Analisis Pertumbuhan Penduduk
Penduduk merupakan subjek dari setiap perencanaan suatu wilayah. Dalam suatu perencanaan, analisis kependudukan digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik penduduk wilayah perencanaan dan kawasan mana saja yang menjadi pusat tempat tinggal penduduk, sehingga penyediaan sarana dan prasarana transportasi dapat disediakan dengan tepat guna.
Namun, penduduk memiliki pertumbuhan secara dinamis, oleh karena
itu dalam analisis kependudukan tidak
hanya dilakukan untuk melihat fenomena yang terjadi saat ini, namun juga
melihat prediksi perkembangan jumlah penduduk di masa mendatang.
Analisis Pertanian
Sektor pertanian di Kecamatan Semin merupakan sektor yang menjadi andalan
bagi Kecamatan Semin itu sendiri maupun untuk Kabupaten Gunungkidul. Lahan pertanian sawah di Kecamatan
Semin luasnya sebesar 1943 Ha atau 24,7% dari seluruh luas lahan pertanian
sawah di Kabupaten
Gunungkidul dan merupakan yang terluas dibanding kecamatan-kecamatan lainnya.
Dari tabel
di atas dapat diketahui bahwa produksi pertanian di Kecamatan Semin mengalami
peningkatan dan penurunnya tiap tahun. Pada tahun 2008 terjadi peningkatan
produksi pertanian sebesar 6910 ton, lalu meningkat lagi pada tahun 2009
sebesar 18806,5 ton. Namun pada tahun 2010 produksi pertanian menurun sebesar
18196 ton. Lalu pada tahun 2011 mengalami peningkatan kembali sebesar 8213,4
ton.
Analisis Industri
Industri yang menjadi andalan
di Kecamatan Semin adalah industri kerajinan kayu/bambu, kerajinan akar wangi,
dan kerajinan cor logam. Kerajinan kayu/bambu terdapat di Desa Karangsari dan
Desa Mandesan. Kayu dan bambu yang masih mentah, diolah menjadi kerajinan
tampah, suling, dan gangsing. Kerajinan kayu dan bambu dari Kecamatan Semin
belum terlalu berkembang. Distribusi hasil kerajinannya masih sebatas Kecamatan
Semin saja. Kerajinan cor logam juga terdapat di Desa Semin. Logam-logam yang
ada seperti tembaga di cor kemudian dibentuk menjadi kerajinan berupa kursi,
lampu, dan sebagainya.
Kerajinan akar wangi terdapat di Dusun Kepek, Desa
Semin yang dipimpin oleh Bapak Hardi Wiyono. Kerajinan akar wangi di padukuhan
Kepek Desa Semin mulai berkembang sejak tahun 80an. Awalnya hanya beberapa
orang saja yang menekuni kerajinan ini, namun setelah beberapa tahun berkembang
dan hasilnya bisa dinikmati langsung oleh warga, maka kerajinan akar wangi ini
menjadi pilihan pekerjaan warga Dusun Kepek. Produksi kerajinan akar wangi Semin juga
sudah menembus pasar ekspor Eropa melalui buyer di Bali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar