Karakteristik Sarana
dan Prasarana
Kecamatan Semin merupakan kecamatan yang memiliki potensi lokal
yang melimpah yaitu pertanian, kehutanan, dan
pariwisata. Potensi lokal tersebut perlu dikelola dan dikembangkan dengan baik
oleh penduduk.
Kecamatan Semin, terdapat beberapa jenis sarana kesehatan yaitu poliklinik, pustu, RS Bersalin, Dokter Praktek, dan Posyandu. Di antara sarana kesehatan yang ada, posyandu memiliki jumlah unit yang paling banyak di setiap desa.
Sarana peribadatan di Kecamatan Semin terdiri dari Masjid, Mushola, Langgar, Gereja Kristen, dan Gereja Katholik. Keberadaan sarana peribadatan tersebut disesuaikan dengan agama yang dianut oleh mayoritas penduduk Kecamatan Semin yaitu Islam, Kristen, dan Khatolik
Sarana transportasi umum di Kecamatan Semin saat ini
masih terbatas, hanya terdapat dua jalur untuk menuju Ibukota Kabupaten yaitu
Kecamatan Wonosari. Dua jalur tersebut meliputi jalur 32 (Wonosari–Semin
melewati jalur Nglipar–Blutak) sebanyak 23 bus kecil dan jalur 33 (Wonosari–Semin
melewati jalur Nglipar – Bendung) sebanyak 17 bus kecil.
Jaringan jalan yang ada di
Kecamatan Semin merupakan jalan penghubung antara Kabupaten Gunungkidul dengan
Provinsi Jawa Tengah. Jaringan Jalan di Kecamatan Semin berjumlah 211,68 km
meliputi jalan yang telah di aspal mencapai 91,55 km, jalan yang di cor blok
atau diperkeras sebesar 75,63 km, jalan yang masih berupa tanah sebesar 44,5
km.
Peningkatan
pelayanan listrik ini akan terus meningkat untuk mendukung kegiatan atau
aktivitas masyarakat di Kecamatan Semin terlebih lagi letak Kecamatan Semin
yang strategis yang berbatasan langsung dengan tiga kabupaten lain yaitu
Kabupaten Klaten, Wonogiri, dan Solo, sehingga pelayanan listrik sangat penting
untuk mendukung perekonomian masyarakat.
Drainase di Kecamatan Semin masih sangat terbatas
dan hanya sedikit yang telah dilakukan perkerasan. Di Jalan provinsi yang
menghubungkan Kecamatan Semin-Kabupaten Sukoharjo, jalan tersebut tidak
memiliki drainase sehingga air hujan menggenang di aspal dan akan mempercepat
jalan aspal menjadi rusak atau berlubang.
Kecamatan Semin yang terdiri dari 116 dusun
yang terletak di 18 desa mengalami kesulitan air selama musim kemarau. Oleh
karena itu, pemerintah berusaha memberikan bantuan.
Kecamatan Semi
dalam pengolahan limbah masih menggunakan cubluk dalam pembuangan limbah sehari-hari. Pengolahan limbah tidak hanya dalam kehidupan sehari hari, tetapi dalam industri. Industri pengolahan di Kecamatan Semin sangat potensial diantaranya industri tahu. Pencemaran limbah tahu ini menjadi permasalahan di Dusun Dringo, Desa Bendung,
dalam pengolahan limbah masih menggunakan cubluk dalam pembuangan limbah sehari-hari. Pengolahan limbah tidak hanya dalam kehidupan sehari hari, tetapi dalam industri. Industri pengolahan di Kecamatan Semin sangat potensial diantaranya industri tahu. Pencemaran limbah tahu ini menjadi permasalahan di Dusun Dringo, Desa Bendung,
ORDE KOTA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar