Karakteristik Non Fisik
Karakteristik Sosial
Budaya
Karakteristik sosial budaya masyarakat Kecamatan Semin adalah masyarakat jawa yang masih memegang teguh budaya leluhur warisan nenek moyang. Hal ini dibuktikan dengan masih adanya ritual–ritual sebagai tanda terima kasih terhadap para leluhur atas hasil panen yang melimpah, seperti Rasulan atau Sadranan. Secara umum masyarakat Kecamatan Semin masih menggunakan bahasa lokal (Bahasa Jawa) dalam berkomunikasi sehari-hari, dan Bahasa Nasional (Bahasa Indonesia) secara resmi dipakai dalam lingkungan formal.
Salah satu bentuk budaya yang masih dipertahankan adalah Budaya
Rasulan.
Budaya Rasulan memiliki maksud dan tujuan diantaranya adalah
memupuk, tetap melestarikan kebudayaan yang tumbuh dimasyarakat sejak nenek
moyang, membuat salah satu media sebagai pengikat untuk mempererat silaturahmi
antar dusun dan kegotong-royongan agar tetap ada, memberikan hiburan rakyat
yang mayoritas sebagian besar berprofesi sebagai petani agar masyarakat juga
bangga menjadi petani,
Karakteristik Kependudukan
Kecamatan Semin merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk
terbanyak kelima di Kabupaten Gunungkidul, setelah Kecamatan Wonosari, Playen,
Semanu, dan Ponjong.
Kecamatan Semin memiliki sex ratio sebesar
94% yang artinya setiap 100 orang perempuan terdapat sekitar 94 orang
laki-laki.
Karakteristik Sosial Budaya
Penduduk Kecamatan Semin didominasi oleh penduduk
berusia 65 tahun ke atas. Mayoritas penduduk hanya mampu menempuh pendidikan
hingga tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), selanjutnya masyarakat lebih
memiliki melanjutkan pendidikan di luar kota atau bekerja. Mayoritas pekerjaan
masayrakat di Kecamatan Semin adalah sebagai petani dan buruh industri rumahan.
Masyarakat di Kecamatan Semin umumnya memiliki industri rumahan kecil, seperti
pengolahan kerajinan akar wangi dan topeng yang terbuat dari kayu.
Jika dilihat dari Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) Agregat Kabupaten Gunungkidul, sebagai salah satu
indikator yang menggambarkan kualitas pembangunan manusia, yang dilihat dari
pendapatan, kesehatan, dan pendidikan, maka perkembangan sumber daya manusia di
Kabupaten Gunungkidul setiap harinya semakin membaik. Sedangkan untuk Kecamatan
Semin sendiri, upaya untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia dilakukan
melalui berbagai macam cara, diantaranya pelatihan-pelatihan berupa Balai
Latihan Kerja (BLK) yang berpusat di ibu kota kecamatan.
Karakteristik Ekonomi
Sektor
|
Kabupaten Gunungkidul
(Pi/Ptot)
|
Kecamatan Semin
(pi/ptot)
|
LQ
(pi/ptot)Kec/(Pi/Ptot)Kab
|
Keterangan
|
Pertanian
|
0,380796
|
0,322831
|
0,847779
|
NON BASIS
|
Pertambangan
dan Penggalian
|
0,017559
|
0,023005
|
1,310145
|
BASIS
|
Industri
Pengolahan
|
0,110635
|
0,131142
|
1,185362
|
BASIS
|
Listrik,
Gas dan Air Bersih
|
0,005705
|
0,008058
|
1,412368
|
BASIS
|
Bangunan
|
0,083937
|
0,088991
|
1,060211
|
BASIS
|
Perdagangan,
Hotel dan Restoran
|
0,149152
|
0,208767
|
1,399691
|
BASIS
|
Angkutan
dan Komunikasi
|
0,070462
|
0,066428
|
0,942754
|
NON BASIS
|
Keuangan,
Persewaan dan Jasa PSH
|
0,04802
|
0,044541
|
0,927562
|
NON BASIS
|
Jasa-Jasa
|
0,133734
|
0,106237
|
0,794388
|
NON BASIS
|
436s9gvqqj721r7j57,t1f63,l8q44,w8m32,g1g45,n3v06,t1x36,g2k78,p0x26 637t1trdoy139
BalasHapus