SARANA
SARANA PENDIDIKAN
Sarana pendidikan
di Kabupaten Gunungkidul telah dapat mencukupi kebutuhan
penduduk. Kecamatan
Wonosari sebagai Ibukota Kecamatan di Kabupaten Gunungkidul memiliki sarana
pendidikan yang terlengkap baik dari tingkat TK sampai SMA.
Di Kabupaten Gunungkidul masih terdapat 6 Kecamatan yang belum memiliki SMA meliputi Kecamatan Purwosari, Paliyan, Saptosari, Tepus, Girisubo, dan
Gedangsari, salah satu penyebabnya adalah jumlah penduduk yang relatif rendah.
Selain itu, kondisi geografis yang kurang mendukung misalnya di Kecamatan
Gedangsari memiliki topografi yang curam dan morfologi yang berbukit-hingga
bergunung sehingga penduduk yang relatif sedikit tersebut dapat mendapatkan
pendidikan jenjang SMA yang jaraknya paling dekat dengan kecamatan asal.
Berikut ini adalah grafik sarana pendidikan yang ada di Kabupaten Gunungkidul
pada tahun 2010.
SARANA PENDIDIKAN
Sarana kesehatan yang ada di Kabupaten Gunungkidul terdiri dari puskesmas
(puskesmas perawatan, puskesmas non perawatan, puskesmas pembantu, puskesmas
keliling, posyandu) dan dokter gigi, dokter umum, dan bidan. Sarana kesehatan
tersebut menyebar di 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Gunung Kidul. Berikut
data sarana kesehatan di Kabupaten Gunungkidul
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sarana kesehatan sudah tersebar
merata di setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Gunungkidul. Puskesmas
keliling juga tersebar secara merata karena minimal terdapat 1 orang yang
bertugas mendatangi pasien langsung ke rumah. Hal ini sangat menguntungkan bagi
kecamatan-kecamatan yang jauh dari pusat kota. Namun, berdasarkan artikel
berita dari koran tempo, terdapat masalah fasilitas yang ada di rumah sakit
Kabupaten Gunungkidul yaitu kurangnya jumlah tempat tidur yang saat ini masih
sekitar 300 unit dengan jumlah penduduk Gunungkidul sekitar 600.000 jiwa.
Jumlah ini masih di bawah standar WHO (World
Health Organization) yang mematok setiap daerah setidaknya memiliki tempat
tider untuk 1000 penduduk. Jadi, fasilitas rumah sakit ini harus lebih
ditingkatkan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh penduduk
misalnya dengan menambah fasilitas bagi kelas III dengan harga relatif
terjangkau bagi masyarakat agar pelayanan kesehatan dapat terpenuhi secara
optimal.
SARANA PENDIDIKAN
Kecamatan
|
Masjid
|
Mushola
|
Gereja
|
Pura
|
Vihara
|
Panggang
|
74
|
19
|
5
|
-
|
4
|
Purwosari
|
49
|
6
|
1
|
-
|
-
|
Paliyan
|
82
|
23
|
2
|
1
|
2
|
Saptosari
|
69
|
8
|
4
|
4
|
-
|
Tepus
|
69
|
4
|
4
|
-
|
-
|
Tanjungsari
|
58
|
8
|
3
|
1
|
-
|
Rongkop
|
94
|
14
|
8
|
-
|
-
|
Girisubo
|
70
|
3
|
6
|
-
|
-
|
Semanu
|
88
|
24
|
6
|
-
|
-
|
Ponjong
|
116
|
33
|
9
|
-
|
-
|
Karangmojo
|
102
|
84
|
11
|
-
|
-
|
Wonosari
|
114
|
63
|
13
|
-
|
1
|
Playen
|
114
|
66
|
7
|
2
|
-
|
Patuk
|
110
|
8
|
3
|
-
|
-
|
Gedangsari
|
97
|
16
|
1
|
-
|
-
|
Nglipar
|
99
|
27
|
2
|
-
|
-
|
Ngawen
|
80
|
18
|
9
|
6
|
-
|
Semin
|
143
|
25
|
8
|
-
|
1
|
SARANA PERDAGANGAN DAN JASA
Sarana
perdagangan dan jasa yang terdapat di Kabupaten Gunungkidul bermacam-macam
jenisnya, diantaranya adalah pasar, koperasi. Berikut ini adalah jumlah pasar
tradisional di Kabupaten Gunungkidul tahun 2010.
Untuk sektor
jasa, di Kabupaten Gunungkidul terdapat koperasi baik KUD maupun Non KUD.
Kecamatan Wonosari memiliki fasilitas sarana perdagangan jasa yang terbanyak
yaitu 1 KUD dan 75 Non-KUD, karena kecamatan ini menjadi pusat perekonomian di
Kabupaten Gunungkidul. Mayoritas kecamatan-kecamatan di Kabupaten Gunungkidul
mempunyai KUD minimal 1 buah tetapi di Kecamatan Purwosari dan Kecamatan
Tanjungsari yang tidak memiliki KUD. Adanya KUD ini membantu petani untuk
menjual hasil panen dan juga sebagai pemberi pinjaman modal bagi petani untuk
menggarap sawah mereka masing-masing. Kecamatan Tanjungsari dan Kecamatan
Purwosari yang tidak memiliki KUD di kecamatan sendiri dapat menjual hasil ke
KUD yang berada di kecamatan lain atau menjualnya langsung ke pasar tradisional.
SARANA TRANSPORTASI
Sarana
transportasi yang telah memadai berada di pusat kota yaitu di Kota Wonosari,
karena merupakan pusat perdagangan serta jasa bagi masyarakat Kabupaten Gunungkidul
sehingga transportasi untuk menuju ke Wonosari relatif tidak mengalami kendala.
Namun, untuk kecamatan yang berada di bagian utara Kabupaten Gunungkidul yang
masih tergolong pedesaan mengalami kesulitan dalam hal transportasi. Contohnya
Kecamatan Gedangsari merupakan kecamatan yang berada di wilayah paling utara
Kabupaten Gunungkidul dengan geografis bergunung-gunung sehingga masyarakat
kesulitan untuk melakukan aktivitas karena kurangnya sarana transportasi. Untuk
berpergian ke Wonosari, masyarakat yang tinggal di wilayah utara Kabupaten Gunungkidul
hanya mengandalkan ojek.
Berdasarkan
masalah tersebut, Dinas Perhubungan Kabupaten Gunungkidul akan mengoperasikan
bus perintis angkutan pedesaan yang akan melayani rute Wonosari-Gedangsari PP.
Pemilihan rute ini karena jalur tersebut belum ada angkutan pedesaan yang
beroperasi. Bus perintis ini akan dioperasikan tahun 2012 sehingga dapat
mempermudah aktivitas masyarakat sehingga perekonomian masyarakata di wilayah
utara Gunungkidul juga akan meningkat.
Pengaturan jalur
bus perintis angkutan desa ini akan melayani jurusan Wonosari–Gedangsari PP dua
kali dalam sehari. Namun, selama perjalanan dari terminal Wonosari sampai
pertigaan Sambipitu tidak menaikan penumpang dan baru boleh menaikan penumpang
dari Sambipitu-Gedangsari. Begitu juga sebaliknya, dari Gedangsari-Sambipitu
boleh menaikan penumpang namun dari Sambipitu-Terminal Wonosari tidak boleh
menaikan penumpang. Selain itu, bus perintis angkutan pedesaan ini gratis atau
tidak dikenakan biaya karena ditanggung penuh oleh APBD Kabupaten Gunungkidul.