Sabtu, 12 Januari 2013

RANCANGAN KEGIATAN


RANCANGAN KEGIATAN

Kegiatan Pra Lapangan
Penentuan Wilayah Studi
                Wilayah studi yang akan menjadi objek perencanaan adalah Kabupaten Gunungkidul. Kabupaten Gunungkidul merupakan wilayah peri urban atau daerah pinggiran di Provinsi DI Yogyakarta yang menyimpan berbagai potensi alam yaitu potensi pariwisata, potensi hutan rakyat, potensi pertanian, dan potensi pertambangan karst. Namun pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gunungkidul masih di bawah rata-rata pertumbuhan di Provinsi DI Yogyakarta. Kabupaten Gunungkidul juga merupakan penyumbang PDRB terendah dibandingkan 3 kabupaten lain di Provinsi DI Yogyakarta.  
                Setelah menentukan wilayah makro objek perencanan, maka dilanjutkan penentuan wilayah amatan mikro. Penentuan wilayah amatan mikro dilakukan berdasarkan pada isu permasalahan yang diangkat. Terdapat empat wilayah amatan mikro yang dinilai memiliki karakteristik  yang berbeda-beda baik secara fisik maupun non fisik yaitu Kecamatan Gedangsari, Kecamatan Tepus, Kecamatan Wonosari, dan Kecamatan Purwosari.

Penentuan Kebutuhan Data
                Perencanaan memerlukan data sebagai penunjang serta input dalam prosesnya. Data digunakan sebagai informasi mentah yang dianalisis lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan dan isu permasalahan yang telah dipilih. Kebutuhan data merupakan daftar data yang dibutuhkan dalam perencanaan dan akan dicari pada saat melakukan survey lapangan. Kebutuhan data tertuang dalam bentuk tabel kebutuhan data yang berisi deskripsi yang lebih detail meliputi:
·         Substansi yang akan dibahas
·         Nama data yang dibutuhkan
·         Manfaat dan tujuan dari data tersebut
·         Unit data
·         Sifat data
·         Jenis atau bentuk data
·         Tahun data
·         Sumber data
·         Cara pengumpulan data
·         Instrumen, preparat, dan penanggung jawab.
Penyusunan Instrumen Kegiatan Lapangan
·      Form Wawancara
Pembuatan form wawancara ini bertujuan untuk membandingkan data hasil wawncara dengan hasil observasi maupun data sekunder. Form wawancara berupa daftar pertanyaan biasanya ditujukan bagi instansi pemerintahan dan tokoh masyarakat untuk mengetahui potensi dan permasalahan di wilayah amatan. Alat atau instrumen yang mendukung wawancara yaitu form suvei wawancara, alat tulis, tanda pengenal, dan tape recorder.
·      Peta
Peta merupakan media yang digunakan untuk menyampaikan suatu informasi meliputi lokasi, ukuran wilayah, kepadatan penduduk, topografi wilayah, dsb. Peta tersebut dibuat sesuai dengan tabel kebutuhan data yaitu,
a.          Peta administrasi (untuk mengetahui batas-batas wilayah studi),
b.         Peta wilayah amatan mikro (untuk mengetahui wilayah amatan mikro yang dipilih di Kabupaten Gunungkidul,
c.          Peta topografi (untuk mengetahui tingkat kelerengan di wilayah studi),
d.         Peta tata guna lahan (untuk mengetahui penggunaan lahan di wilayah studi)
e.          Peta klimatologi (untuk mengetahui curah hujan di wilayah studi)
f.           Peta jenis tanah (untuk mengetahui penggunaan lahan di wilayah studi)
·      Traffic Counting
Traffic counting bertujuan untuk mengetahui pergerakan di Kabupaten Gunungkidul dan mengetahui titik-titik kepadatan lalu lintas di beberapa titik di Kabupaten Gunungkidul.  Berikut detail ketentuan traffic counting kelompok 3B Kabuapten Gunungkidul :
a.       Traffic counting dilakukan pada tiga waktu yaitu pagi (06.30-07.30), siang (12.00-13.00) dan sore (15.30-16.30).
b.       Proses perhitungan ini dikelompokkan pada objek kendaraan bermotor seperti motor, mobil, angkutan umum, bus, truk, dan sepeda.
c.       Traffic counting dilakukan pada dua titik jalan yaitu di Jalan Provinsi yang merupakan perbatasan antara Kabupaten Gunungkidul dengan Kabupaten Bantul, serta di jalur utama menuju daerah pesisir.
d.       Traffic counting dilakukan setiap 15 menit sekali sehingga terdapat 8 kali perhitungan selama 1 jam yang nantinya akan dirata-rata kepadatan lalu lintas.
·      Kuesioner
Kuesioner adalah alat pengumpulan data dengan menyusun pertanyaan disertai dengan jawaban yang dapat dipilih langsung. Alat atau instrumen yang mendukung yaitu alat tulis, form kuesioner, dan tanda pengenal. Konsep kuesioner kelompok 3B Kabupaten Gunungkidul disusun berdasarkan ketentuan sebagai berikut :
a.          Objek yang digunakan adalah masyarakat yang ada di keempat wilayah amatan yaitu masyarakat di Kecamatan Gedangsari, Kecamatan Tepus, Kecamatan Purwosari, dan Kecamatan Wonosari karena masyarakat merupakan objek yang terlibat langsung dengan segala aspek yang menjadi substansi yang ada di kuesioner.
b.         Metode yang digunakan adalah metode sampling dengan jumlah lima kuesioner per kecamatan. Hal ini dilakukan terkait dengan efisiensi waktu survei, jadi total kuesioner sebanyak 20 buah dari empat kecamatan.
c.          Substansi kuesioner terdiri atas data diri responden, persebaran sarana prasarana, pelayanan sarana prasarana, kondisi sarana prasarana, ekonomi, isu dan permasalahan wilayah studi.
d.       Hasil kuesioner tersebut nantinya akan dikombinasikan dengan data sekunder yang ada sebelumnya, sehingga semakin meningkatkan tingkat validitas data yang ada yang selanjutnya akan diolah menjadi sebuah informasi.

Kegiatan Lapangan
             Dalam tahapan pelaksanaan kegiatan survei lapangan diperlukan rancangan metode pengumpulan data. Survei lapangan dilakukan dengan mengumpulkan data-data sekunder dari berbagai instansi yang ada di Kabupaten Gunungkidul, dan mengumpulkan informasi berupa potensi dan permasalahan baik secara makro (Kabupaten Gunungkidul) maupun mikro dari keempat wilayah amatan tersebut. Tahapan survei dilakukan dalam pengumpulan data dan informasi, yaitu :
1.   Data Primer
·      Observasi lapangan, yaitu pengumpulan data melalui pengamatan secara langsung dengan menggunakan seluruh alat indera dan tidak disertai dengan pengajuan pertanyaan-pertanyaan. Observasi lapangan ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kondisi eksisting wilayah studi, kondisi fisik alam, aktivitas pekerjaan masyarakat, dan potensi lokal yang ada di keempat wilayah amatan. 
·      Dokumentasi merupakan salah satu kegiatan survei lapangan dengan membawa perlengkapan kamera sebagai alat bantu memperoleh data dan informasi berupa gambar dan fakta dari kondisi eksisting wilayah studi. Tujuan observasi visual foto, yaitu untuk mendokumentasikan keadaan eksisting guna membantu proses identifikasi potensi masalah, serta rencana kebutuhan ruang di masa yang akan datang. Perlengkapan yang dibutuhkan, yaitu:
-          Peta administrasi
-          Kamera
·      Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data melalui penyebaran pertanyaan dalam format tertentu untuk memperoleh informasi mengenai kondisi eksisting dari masyarakat mengenai Kabupaten Gunungkidul yang tidak didapatkan di data sekunder. Kuesioner disusun dengan substansi seperti persebaran infrastruktur, pelayanan sarana dan prasarana, kondisi sosial, ekonomi, budaya serta isu dan permasalahan yang ada.
·      Wawancara
Wawancara merupakan pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung yang dilakukan secara lisan atau berbicara langsung dengan narasumber untuk menggali sebuah informasi. Wawancara dilakukan kepada stakeholder di Kabupaten Gunungkidul tersebut dengan berdasarkan kriteria-kriteria seperti usia, pendidikan, pekerjaan, dan pengalaman. Wawancara ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi, isu permasalahan yang pada intinya untuk memperoleh data yang tidak terjangkau atau ditemukan pada data sekunder.
Wawancara tersebut dapat berjalan lancar  dengan memperhatikan, yaitu penampilan fisik yang baik, sikap dan tingkah laku yang sopan dan menyenangkan calon responden, memperkenalkan identitas diri sebelum melakukan wawancara, menyiapkan daftar pertanyaan terstruktur (daftar pertanyaan yang telah dibuat sebelumnya) dan tidak terstruktur (daftar pertanyaan yang belum dibuat dan berkembang karena jawaban dari responden), dan menguasai pertanyaan yang akan diajukan ketika wawancara untuk memudahkan responden menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara.
Langkah pertama melakukan wawancara adalah dengan menentukan konsep wawancara, setelah itu adalah melakukan wawancara, pada saat wawancara juga dilakukan dokumentasi yang berupa rekaman dan foto narasumber yang terkait. Untuk menguji kevalidan data dapat dilakukan dengan membandingkan hasil data wawancara dengan data hasil observasi, data hasil survei dan hasil telaah dokumen.
·      Traffic Counting
Traffic counting adalah salah satu bagian dari observasi lapangan untuk menghitung jumlah kepadatan lalu lintas yang berada di sepanjang jalan tertentu, baik dilakukan secara elektronik atau dengan menghitung manual di pinggir jalan.
Perencanaan pada sarana transportasi memerlukan pemahaman tentang kondisi lalu lintas yang sebenarnya. Hal ini melibatkan penentuan jumlah kendaraan atau pejalan kaki, jenis kendaraan, kecepatan kendaraan, bobot kendaraan, serta informasi yang lebih besar seperti panjangnya perjalanan, tujuan perjalanan dan frekuensi perjalanan.
2.   Data Sekunder
·      Survei Instansi
Survei instansi merupakan survei yang dilakukan pada instansi terkait antara lain :
-       Badan Perencana dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Gunungkidul.
-       Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Gunungkidul.
-       BPS Kabupaten Gunungkidul.
-       Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Gunungkidul.
-       Dinas PU Kabupaten Gunungkidul.
-       Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul.
-       Dinas PDAM Kabupaten Gunungkidul.
-       Dinas Tenaga Kerja Sosial Kabupaten Gunungkidul.
-       Dinas Energi dan Sumber Daya Kabupaten Gunungkidul.
-       Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Gunungkidul.
-       Kantor kecamatan wilayah amatan di Kabupaten Gunungkidul.
Hal ini bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi sebagai pendukung dalam mengidentifikasi dan menganalisis potensi dan permasalahan wilayah studi. Perlengkapan yang dibutuhkan, meliputi :
-       Surat izin survei
-       Daftar wawancara kepada instansi terkait
-       Daftar kebutuhan data
-       Alat tulis
-       Kamera untuk dokumentasi saat wawancara

Kegiatan Pasca Lapangan
Tahap Pengolahan Data
·        Kompilasi Data
Setelah data primer dan sekunder didapatkan, perlu adanya kompilasi data berupa tabel basis data yang berisi informasi tentang Kabupaten Gunungkidul. Kompilasi data dilakukan dengan mengklasifikasikan menurut kriteria tertentu misalnya unit amatan mikro. Tahap pengklasifikasian ini digunakan untuk menyederhanakan data dan menyajikannya secara lebih jelas dan mudah dimengerti.
Kompilasi data dilakukan untuk konsistensi data dimana pada akhirnya data yang didapat dan disusun harus valid dan bisa dipertanggungjawabkan isinya. Cara yang digunakan dalam kompilasi data ini berupa metode pengumpulan data dari berbagai sumber dan dikelompokkan sesuai dengan aspek bahasan substansi lalu dilakukan kompilasi dan pengecekan kebenaran data dari satu sumber dengan sumber lainnya apakah sama atau berbeda.
Tahap Analisis Data
Metode analisis bertujuan untuk mengetahui potensi-potensi dan permasalahan yang akan menunjang data kuantitatif dan data kualitatif. Proses analisis ini menggunakan data yang telah dikompilasi sehingga lebih memudahkan dalam analisis dan penyusunan tujuan perencanan. Analisis yang digunakan dalam kegiatan survei lapangan di Kabupaten Gunungkidul yaitu,
a.       Analisis deskriptif yang berfungsi untuk mengenai permasalahan sebagaimana adanya contohnya dengan analisis LQ untuk mengetahui sektor basis dan sektor unggulan dan analisis skalogram untuk mengetahui hirarki kota di Kabupaten Gunungkidul.
b.       Analisis hubungan yang merupakan keterkaitan antara satu faktor dengan faktor lain, contoh : pohon masalah.
c.       Analisis antisipatif yang berfungsi untuk mengetahui kemungkinan yang terjadi di masa depan, contoh : analisis SWOT dengan menjabarkan baik Strength, Weakness, Opportunity, dan Threats.
d.       Analisis evaluatif yang berfungsi untuk menentukan satu diantara berbagai alternatif, contoh : analisis SWOT dengan kuadran hubungan-hubungannya (Matriks SWOT) yaitu Strength-Opportunity, Strenght-Threat, Weakness-Opportunity, dan Weakness-Threat.

 Kerangka Analisis
Kerangka analisis merupakan sebuah alur pemikiran yang terdiri dari data input, proses yang menjelaskan cara pengolahan data, hingga menghasilkan sebuha output yang merupakan tujuan akhir yang telah dirumuskan dari sebuah penelitian. Kerangka analisis menjadi acuan kerja dalam penyusunan laporan, sehingga menjadi lebih tersistematis dan terstruktur. Pada perencanaan di Kabupaten Gunungkidul ini, data yang digunakan adalah data-data yang mendukung terumusnya strategi pengembangan dan penyelesaian dari masalah yang telah dirumuskan yaitu adanya ketimpangan pembangunan wilayah antara Kecamatan Wonosari dengan kecamatan lainnya.
Data pertama yang dibutuhkan adalah peta, yang terdiri dari peta dasar, peta tematik, dan peta citra. Peta ini dibutuhkan untuk mendukung semua analisis deskriptif mengenai Gunungkidul. Selain itu juga dapat menghasilkan sebuah peta kesesuaian lahan melalui analisis overlay. Selain itu data yang dibutuhkan adalah data-data yang menjadi masalah dalam ketimpangan antara Kecamatan Wonosari sebagai Ibukota Kecamatan dengan kecamatan amatan lainnya, yaitu data jumlah penduduk, data sarana dan prasarana, data kemiskinan, data migrasi, serta data pengolahan air. Data-data ini akan dianalisis untuk melihat ketimpangan pembangunan yang terjadi serta penyebabnya, sehingga dapat dihasilkan suatu rekomendasi yang sesuai.
Data lain yang dibutuhkan adalah data PDRB Kabupaten. Dari data ini dapat dianalisis dengan analisis LQ dan Shift Share sehingga akan menghasilkan sector basis, unggulan, maupun tertinggal. Selain itu, akan dilakukan wawancara dan survey terhadap keberadaan pengembangan potensi pariwisata di Gunungkidul. Hal ini diperlukan karena secara kasat mata, terlihat bahwa Kabupaten Gunungkidul sangat minim dalam hal pengembangan potensi pariwisata yang ada, seperti pantai dan goa karst yang pada hakikatnya merupakan potensi yang cukup menjanjikan di Indonesia. Dari data-data ini dapat dianalisis sebuah strategi pengembangan dan penyelesaian masalah yang ada. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar